Sabtu, 10 Maret 2012

Ceritaku Hari Ini di Sahabat Ilmu Jambi


Aku tergabung dalam suatu komunitas namanya Sahabat Ilmu Jambi (SIJ). SIJ ini adalah komunitas yang punya visi untuk menumbuhkan minat baca dan tulis di kalangan anak kurang mampu. Jadi tuh, aku bareng anggota SIJ lainnya (yang disebut relawan) datang ke panti asuhan setiap hari sabtu dari jam 3 sampai jam 5 sore untuk mendampingi mereka baca, nulis, atau kadang kami berdongeng, saling cerita, dan main games. Panti yang kami datangi setiap sabtu adalah panti yang sama, kami nggak akan pindah dari panti tersebut sebelum misi kami tercapai.

Jadi relawan di SIJ itu nggak digaji, malah kitanya yang harus merelakan waktu, tenaga, dan dana demi SIJ ini. Karena kalau bukan kita yang peduli terhadap anak-anak generasi penerus bangsa ini, siapa lagi? Pemerintah? Pemerintah kayaknya udah kebanyakan kerjaan, daripada kita berdemo nggak di dengerin mendingan kita melakukan suatu tindakan.

Selama beberapa bulan jadi kakak asuh di panti asuhan, banyak pengalaman dan cerita yang aku dapet. Salah satunya kayak hari ini, sehabis aku ngajarin cara cepat menghafalpelajaran dan cerita tentang legenda sangkuriang sama adik asuh aku cerita-cerita bareng ibu panti. Dari ibu panti itu aku tau background beberapa anak disitu salah satunya ehm… sebut aja inisialnya R. nah si R ini baru satu minggu di panti ini, dia dianterin sama kenalan bapak tirinya. R diantar ke panti itu karena kenalan bapak tirinya ini nggak mau lagi nampung R di rumahnya. Sedangkan ayah R sendiri udah lama meninggal. Ibu kandung R menikah lagi sama orang lain dan…. membiarkan R diasuh di panti.
Miris. Kalau kata buku, guru, dan mamaku “nggak ada seorang ibu manapun yang tidak sayang dan nggak mau ngurus anak kandungnya sendiri”. Tapi kasus si R buktinya, emang sih aku nggak kenal dengan ibu si R dan nggak bisa bertanya langsung kenapa dia membiarkan anaknya di asuh di panti asuhan. Emangnya dia nggak sayang sama anaknya? Kenapa dia tega? Emangnya dia nggak mikir gimana terguncangnya jiwa R? R udah berumur 11 tahun, aku rasa dia sudah cukup mengerti dan paham akan rasa sakitnya di antar ke panti asuhan sedangkan dia masih punya ibu kandung yang sudah menikah lagi.
Ya Allah.. berikan yang terbaik untuk R. selama tadi aku di panti, wajah R keliatan ceria bareng anak-anak panti lain. Pas aku tanya dia suka baca buku apa dan minta dibawain buku apa minggu depan dia bilang minta dibawain majalah bola. Duh anak itu, di raut wajahnya nggak keliatan sama sekali kalau latar belakangnya seperti itu.
Si R sekarang belum sekolah. Masih menurut cerita bu panti, seharusnya R sekarang udah kelas 5 sd. Tapi terakhir dia sekolah Cuma sampai kelas 3 sd. Setelah masa ujian sekolah berakhir, baru ibu panti akan menyekolahkan R lagi. Tadi pas aku suruh nulis si R malah lupa-lupa ingat huruf-huruf alphabet. Membaca pun si R masih kurang lancar.
Ingin sekali rasanya aku merangkul R dan mengatakan dia harus kuat. Dia adalah salah satu pemimpin masa depan yang hebat nantinya. Dia harus punya mimpi dan semangat untuk mencapai cita nya. Semoga aku dan relawan SIJ lainnya bisa membantu dia untuk tetap ceria dan bersemangat untuk bermimpi dan mewujudkannya.

Sahabat Ilmu Jambi, menebar ilmu membuka cakrawala.

0 komentar:

Posting Komentar